Tuesday, May 31, 2011

Pembahasan Tentang Transportation & Distribution Dalam SCM/Logistic Management

I. Latar Belakang


   Peran distribusi dan transportasi dalam aliran produk / material dari ujung paling hulu dalam rantai pasok / supply chain (pemasok / produsen pertama) sampai ujung paling hilir (konsumen akhir), sangatlah vital. Distribusi dan transportasi memungkinkan produk pindah dari lokasi titik produksi ke titik konsumsi, sehingga menimbulkan berbagai nilai guna / nilai tambah /utilitas, seperti place utility dan time utility.

II. Pengertian
   Ada beberapa pengertian / definisi mengenai distribusi dan transportasi, namun sebelumnya harus diperhatikan, bahwa distribusi (dan juga transportasi) adalah merupakan sebagian aktifitas dalam SCM/Logistic management.
Logistic management terdiri dari 3 aktifitas pokok, yaitu: pengadaan barang / jasa, dukungan terhadap proses produksi/operasi dan distribusi fisik. sebagai sesuatu sistem, maka pengadaan sumber daya dapat dilihat sebagai aktifitas terkait dengan masukan, produksi/operasi merupakan aktifitas terkait dengan proses, dan distribusi sebagai aktifitas dalam penyampaian keluaran sampai ke konsumen akhir.
 
   Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan. Proses distribusi tersebut pada dasarnya menciptakan faedah (utility) waktu, tempat, dan pengalihan hak milik.
Dalam menciptakan ketiga faedah tersebut, terdapat dua aspek penting yang terlibat didalamnya, yaitu :
1. Lembaga yang berfungsi sebagai saluran distribusi (Channel of distribution/marketing channel).
2. Aktivitas yang menyalurkan arus fisik barang (Physical distribution).
A. Saluran Distribusi
Menurut Winardi (1989:299) yang dimaksud dengan saluran distribusi adalah sebagai berikut :
“ Saluran distribusi merupakan suatu kelompok perantara yang berhubungan erat satu sama lain dan yang menyalurkan produk-produk kepada pembeli. “
Sedangkan Philip Kotler (1997:140) mengemukakan bahwa :
“ Saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu barang atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi “.
Saluran distribusi pada dasarnya merupakan perantara yang menjembatani antara produsen dan konsumen. Perantara tersebut dapat digolongkan kedalam dua golongan, yaitu ; Pedagang perantara dan Agen perantara. Perbedaannya terletak pada aspek pemilikan serta proses negoisasi dalam pemindahan produk yang disalurkan tersebut.
• Pedagang perantara
Pada dasarnya, pedagang perantara (merchant middleman) ini bertanggung jawab terhadap pemilikan semua barang yang dipasarkannya atau dengan kata lain pedagang mempunyai hak atas kepemilikan barang. Ada dua kelompok yang termasuk dalam pedagang perantara, yaitu ; pedagang besar dan pengecer. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa produsen juga dapat bertindak sekaligus sebagai pedagang, karena selain membuat barang juga memperdagangkannya.
• Agen perantara
Agen perantara (Agent middle man) ini tidak mempunyai hak milik atas semua barang yang mereka tangani. Mereka dapat digolongkan kedalam dua golongan, yaitu :
1. Agen Penunjang
  • Agen pembelian dan penjulan
  • Agen Pengangkutan
  • Agen Penyimpanan
2. Agen Pelengkap
  • Agen yang membantu dalam bidang finansial
  • Agen yang membantu dalam bidang keputusan
  • Agen yang dapat memberikan informasi
  • Agen khusus
Menurut Philip Kotler (1993:174) agar suatu kegiatan penyaluran barang dapat berjalan dengan baik (efektif dan efisien) maka para pemakai saluran pemasaran harus mampu melakukan sejumlah tugas penting, yaitu :
• Penelitian, yaitu melakukan pengumpulan informasi penting untuk perencanaan dan melancarkan pertukaran.
• Promosi, yaitu pengembangan dan penyebaran informasi yang persuasive mengenai penawaran.
• Kontak, yaitu melakukan pencarian dan menjalin hubungan dengan pembeli.
• Penyelarasan, yaitu mempertemukan penawaran yang sesuai dengan permintaan pembeli termasuk kegiatan seperti pengolahan, penilaian dan pengemasan.
• Negoisasi, yaitu melakukan usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan lain-lain sehubungan dengan penawaran sehingga pemindahan   pemilikan atau penguasaan bias dilaksanakan.
• Disrtibusi fisik, yaitu penyediaan sarana transportasi dan penyimpanan barang.
• Pembiayaan, yaitu penyediaan permintaan dan pembiayaan dana untuk menutup biaya dari saluran pemasaran tersebut.
• Pengambilan resiko, yaitu melakukan perkiraan mengenai resiko sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran tersebut.
Kelima tugas pertama membantu pelaksanaan transaksi dan tiga yang terakhir membantu penyelesaian transaksi. Semua tugas diatas mempunyai tiga persamaan, yaitu menggunakan sumber daya yang langka, dilaksanakan dengan menggunakan keahlian yang khusus, dan bisa dialih-alihkan diantara penyalur. Apabila perusahaan/produsen menjalankan seluruh tugas diatas, maka biaya akan membengkak dan akibatnya harga akan menjadi lebih tinggi.
Ada beberapa alternatif saluran (tipe saluran) yang dapat dipakai. Biasanya alternatif saluran tersebut didasarkan pada golongan barang konsumsi dan barang industri.
• Barang konsumsi adalah barang-barang yang dibeli untuk dikonsumsikan. Pembeliannya didasarkan atas kebiasaan membeli dari konsumen. Jadi, pembelinya adalah pembeli/konsumen akhir, bukan pemakai industri karena barang –barang tersebut tidak diproses lagi, melainkan dipakai sendiri (Basu Swasta 1984:96).
• Barang industri adalah barang-barang yang dibeli untuk diproses lagi atau untuk kepentingan dalam industri. Jadi, pembeli barang industri ini adalah perusahaan, lembaga, atau organisasi, termasuk non laba (Basu Swasta, 1984:97)
Berdasarkan pengertian diatas, maka seperti halnya pupuk itu digolongkan kedalam golongan barang industri, sebab pupuk dibeli petani bukan untuk dikonsumsi tetapi untuk digunakan dalam produksi pertaniannya. Dibawah ini digambarkan beberapa tipe saluran untuk barang konsumsi dan barang industri.
a. Tipe saluran untuk barang konsumsi
 Saluran 1 : Produsen—————————————————–Konsumen
 Saluran 2 : Produsen ————————Pedagang eceran—Konsumen
 Saluran 3 : Produsen————–Grosir—Pedagang eceran–Konsumen
 Saluran 4 : Produsen-Agen—Grosir—Pedagang eceran—Konsumen
b. Tipe saluran untuk barang industri
 Saluran 1 : Produsen———————————————-Pemakai industri
 Saluran 2 : Produsen—————–Distributor industri—Pemakai industri
 Saluran 3 : Produsen—-Agen—-Distributor industri—Pemakai industri
 Saluran 4 : Produsen—-Agen———————————Pemakai industri
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan didalam memilih saluran distribusi, faktor tersebut antara lain :
1. Jenis barang yang dipasarkan
2. Produsennya
3. Penyalur yang bersedia ikut mengambil bagian
4. Pasar sasaran

Sunday, May 29, 2011

one of the Biggest company in Express Logistics

DHL are the one of the Biggest company in Express Logistics

what is logistics ?

Logistics is the management of the flow of goods and services between the point of origin and the point of consumption in order to meet the requirements of customers. Logistics involves the integration of information, transportationinventorywarehousing, material handling, and packaging, and often security. Logistics is a channel of the supply chain which adds the value of time and place utility. Today the complexity of production logistics can be modeled, analyzed, visualized and optimized by plant simulation software

Hello

We are : Meidiantara Dean Utomo, Asher Rindalsky, Ryana Husni M, and, Melati Octaviani